Gambar 1 |
Secara umum resistor disimbolkan seperti Gambar 1(a) atau 1(b). Namun untuk resistor jenis khusus ada variasi tersendiri sesuai dengan karakteristiknya. Resistor/hambatan mempunyai satuan ketetapan yaitu Ohm yang di simbolkan pada Gambar 1(c). Resistor yang digunakan dalam elektronika dibedakan menjadi dua, yaitu resistor linear dan resistor nonlinear. Atau bisa dikatakan resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor).
Resistor linear adalah resistor yang bekerja sesuai dengan hukum Ohm, yaitu V=I.R. Jika nilai tahanannya semakin besar maka arusnya semakin kecil dan sebaliknya. Sedangkan Resistor nonlinear adalah resistor yang besar tahanannya dapat berubah-ubah akibat pengaruh faktor -faktor luar seperti fotoresistor, thermistor, dan sebagainya.
Fotoresistor adalah sebuah resistor yang nilah tahanannya di pengaruhi oleh cahaya dan sangat peka terhadap sinar. Thermistor adalah resistor yang nilai tahanannya dapat berubah-ubah karena pengaruh panas. Dengan kata lain, thermistor adalah resistor yang sangat peka terhadap panas.
Resistor merupakan sebuah komponen yang bersifat pasif, berguna untuk mengatur serta menghambat arus listrik. Besarnya nilai tahanan suatu resistor linear ditentukan oleh warna yang tertera pada badan resistor tersebut.
Sifat Resistor, Definisi Resitivitas
Pada resistor terdapat hubungan berbanding lurus atau hubungan linear antara voltase dan arus, seperti terlihat pada gambar, yang secara rumus terdapat bentuk:
Sifat Resistor, Definisi Resitivitas
Pada resistor terdapat hubungan berbanding lurus atau hubungan linear antara voltase dan arus, seperti terlihat pada gambar, yang secara rumus terdapat bentuk:
y = k . x
Dengan bentuk ini voltase bisa dipilih sebagai variable y dan arus sebagai variable x. Dalam hal ini konstanta k disebut resistivitas R dan terdapat persamaan sebagai berikut:
Gambar 2 |
Pada Gambar 2(a) terdapat definisi untuk resistivitas: Resistivitas R adalah perbandingan antata voltase (V) dan arus (I). Sedangkan pada Gambar 2(b) disebut "Hukum Ohm". satuan dari resistivitas adalah Ohm, disingkat dengan huruf Yunani omega besar, bentuknya separti pada Gambar 1(c). Dari rumus di atas bisa di katakan pula kalau Voltase sebesar 1V akan menghasilkan arus sebesar 1A. Resistivitas juga disebut sebagai tahanan dan beasar resistivitas menunjukan berapa kuat suatu komponen (misalnya resistor) menahan arus. Kalau resistivitas besar, berarti daya untuk menahan arus juga besar sehingga arus menjadi kecil atau voltase harus besar untuk mendapatkan arus tertentu.
Cara Menghitung Nilai Suatu Resistor
Secara umum bentuk resistor linear seperti pada Gambar1(d). Pada resistor linear terdapat gelang-gelang warna yang menandakan besarnya nilai tahanan dari resistor tersebut. Di pasaran, resistor banyak yang di jual dengan 4 gelang warna saja, namun ada juga yang 5 sampai 6 gelang warna. Untuk memudahkan dalam penghitungan atau pembacaan coba lihat tabel kode warna resistor di bawah ini.
Kode Warna Resistor |
Untuk lebih mempermudah menghafalkan warnanya bisa pergunakan cara berikut:
HiCoMeOKuHiBiUAPu
Cara diatas menghafal warna dengan cara menggambil Huruf depan setiap warna agar mudah untuk di hafalkan.
Namun jika teman-teman kesulitan dalam membaca atau menghitung suatu nilai resistor, dapat menggunakan program Resistor Color Coder. Program ini sangat mudah untuk di jalankan, teman-teman tinggal memilih banyaknya gelang yang digunakan dan warna-warna yang ada pada gelang. Hanya dengan demikian besarnya nilai tahanan pada suatu resistor dapat kita ketahui.
Jika teman-teman berminat, bisa mengunduh program Resistor Color Coder.
Klik disini !!.untuk menggunduh.
Semoga Artikel ini dapat bermanfaat bagi anda.
Wassalam...
0 comments:
Post a Comment